PASOEROEAN DJAMAN BIJEN (PJB)

Youtube | Instagram | Blog
PASOEROEAN DJAMAN BIJEN
SMA NEGERI 2 PASURUAN
MEMPERSEMBAHKAN
"BANGKIAK BOETHO"

Dalam rangka mempringati hari ulang tahun kota pasuruan yang ke 330 OSIS SMA Negeri 2 Pasuruan ikut berpartisipasi dalam kegiatan "Pasoeroean Djaman Bijen" untuk memeriahkan kegiatan rutinan setiap tahunnya.

Kami mengusung tema "Bangkiak Boetho" karena pada dasarnya bangkiak adalah salah satu sandal tradisional yang mulai berkurang penggunaanya dan mulai jarang orang yang memproduksi karena kini orang lebih memilih sandal yang terbuat dari karet ketimbang sandal tradisional maka dari itu kami inggin mengembalikan sebuah tradisi bangsa indonesia agar dapat menjadi prodak yang berkualitas yang diminati oleh orang pada masa kini.

Yang kami Tampilkan dalam Stand kami
1. Bangkiak
2. Makanan Tradisional
3. Jajanan Tradisional
4. Mercon Bumbum
5. Lomba Balap Bangkiak
6. Atraksi Bermain Api

Alhamdulillah kita di anugrahi JUARA 3 Tingkat SMA/SMK/MA Sederajat Dan Fashion Djaman Bijen JUARA 2 Tingkat SMA/SMK/MA Sederajat

Dengan itu untuk menarik perhatian orang banyak kami membuat sebuah bangkiak boetho dengan ukuran Panjang 1,2 Meter dan Lebar 40 Cm
BEGINILAH PENAMPAKANYA :v 
SEJARAH BANGKIAK

Di masa lampau, terdapat sandal yang disebut bakiak. Sandal tersebut biasa dipergunakan oleh kaum hawa saat bepergian. Saking tenarnya, setelah kemerdekaan biasanya diadakan lomba bakiakan. Tujuannya dalam rangka memperingati HUT RI, di sisi banyak aneka perlombaan yang diadakan. Lomba bakiakan ini ternyata banyak diminati oleh kaum pria juga. Menariknya, sandal dirancang memanjang dengan memiliki dua hingga lima slop supaya dapat dipergunakan hingga lima orang.

Semakin banyak orang yang menggunakan satu bakiakan, bertambah ramailah perlombaan. Karena satu peserta dengan peserta lainnya dalam satu kelompok harus kompak saat melangkah. Bila tidak, secara otomatis akan terjatuh. Keseimbangan juga menjadi salah satu poin lain yang menuntut keberhasilan dalam memenangkan lomba.
Bakiak yang dikenal oleh masyarakat Jawa Tengah ini adalah sejenis sandal menggunakan telapak terbuat dari kayu. Sandal tergolong ringan dengan pengikat kaki (slop) berbahan ban bekas yang kedua sisinya di paku. Sementara untuk Jawa Timur dikenal dengan sebutan Bangkiak.
Sandal ini sangat populer mengingat harganya yang murah, terutama saat masa ekonomi susah. Kayu dan ban bekas inilah yang membuat bakiak tahan air, dalam suhu panas maupun dingin. Secara umum, tidak ada perbedaan antara Bakiak untuk kaki kanan dan kaki kiri. Karena pembuatan sandal bakiak biasanya lurus dan tidak melengkung mengikuti bentuk telapak kaki.
SEJARAH MERCON BUMBUM
Mercon Bumbung, merupakan Petasan Tradisional disaat Bulan Ramadhan. Ketika sebagian orang khusuk berpuasa, anda pasti tahu salah satu cara untuk mengisi waktu senggang di bulan puasa. Salah satunya diantaranya adalah membuat mercon Bumbum.

Mercon Bumbung, Begitulah orang biasa menyebutkannya, terbuat dari bahan bambu. Meriam bambu atau "mercon bumbung" biasa dimainkan anak-anak desa untuk mengisi waktu menjelang saat buka puasa. Kadang juga berlanjut lepas Maghrib sambil menunggu waktu Isya untuk tarawih bersama.

Dipilih dari bambu yang sudah tua dan berkulit tebal agar tahan dari tekanan dan suaranya nyaring. Agak rumit menggambarkannya. Namun secara gampang, mercon bumbung ini bekerja layaknya meriam betulan. Kecuali yang membedakannya adalah bahan baku dan bahan bakarnya.

Jika meriam betulan menggunakan bubuk mesiu, meriam bambu ini cukup dengan minyak tanah atau campuran karbit dan air untuk menghasilkan suara yang keras.. Boomm!!!. Kadang kita memakai campuran solar juga agar semakin nyaring.

Sebelum disulut api, bambu di posisikan mendongak keatas. Kemudian diisi dengan karbit yang dicampur air. Setelah kedua bahan itu di masukkan, semua lobang ditutup rapat hingga mencul uap panas. Saat itu mercon bumbung disulut dengan api. Tekanan didalam bambu itulah yang melahirkan suara seperti meriam.

Meriam Bambu tidak bisa langsung berbunyi dengan keras, karena harus dipanasi terlebih dahulu, caranya adalah dengan memasukkan api kedalam lubang pengisian yang sudah dibuat sebelumnya lalu membuang asap dengan meniup lubang kecil tersebut.

Dibutuhkan waktu kira-kira 10 menit untuk memanaskan Minyak dan Meriam agar bisa meledak. Setelah mulai panas, dan ketika api dimasukkan ke dalam lubang, maka akan terdengan bunyi menggelegar.
KEGIATAN KAMI
Didalam stand kami, kami mempersembahkan sebuah proses dari awal hingga finishing pembuatan bangkiak agar para warga yang mengunjungi stand kami mengerti proses pembuatan bangkiak agar dapat mencintai sebuah prodak tradisional yang unik
Tidak hanya itu kami juga mempersembahkan sebuah makanan tradisional yang kami sediakan di dalam stand dan juga jajanan tradisional yang kami jajakan di sekeliling stand kami dengan harga yang sangat murah dan terjangkau



Kami Juga mengajak anak" yang melihat PASOEROEAN DJAMAN BIJEN (PJB) untuk bermain permaninan tradisional yaitu Lomba Balap Bangkiak. anak-anak sangat antusias dalam permainan tersebut hingga tidak hanya anak kecil saja orang dewasapun juga ikut ambil bagian dalam Lomba Balap Bangkiak karena melatih konsentrasi dan kekompakan dalam sebuah tim


Tidak hanya itu kami juga mempersembahkan sebuah atraksi bermain api pada malam hari dengan menggunakan media Minyak tanah dan obor sebuah atraksi yg di persembahak oleh OSIS SMA Negeri 2 Pasuruan pun dimulai
 Youtube | Instagram | Blog

Begitulah partisipasi kami di dalam kegiatan "PASOEROEAN DJAMAN BIJEN (PJB)"
KOLEKSI FOTO....









TERIMA KASIH

Comments

Popular posts from this blog

JADWAL DAN BAGAN PERTANDINGAN 3X3 COMPETITION

17AN DOELANAN

INIVTASI BASKET SMADA & DOEA 3X3 BASKETBALL COMPETITION 2019