CERPEN KARYA SALMAN AL FARISI (XII IPS 3)

 Berpikir Kritis Kunci Kemerdekaan dari Pandemi

 

Pagi hari yang cukup cerah di suatu desa yang bernama DesaSukajaya, yang mana lokasi desa tersebut dekat dengan kotabesarPada hari itu merupakan tanggal 15 Agustus yang berartidua hari lagi bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia, yaitu17 Agustus. Tak disangka hari kemerdekaan diperingati dua kali secara berturut-turutdalam keadaan dunia dan salah satunyaIndonesia yang saat ini masih mengalami pandemi covid 19. Tapisemangat kemerdekaan masih tetap tertanam pada masyarakatDesa Sukajaya, mereka rutin setiap menjelang hari kemerdekaanmemasang bendera merah putihdengan maksud  memperingatihari kemerdekaan dan rasa hormat atas jasa para pahlawan yang rela mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Salah satu warga yang ikut serta memperingati hari kemerdekaanyaitu Bapak Purnomo dan keluarganya, yang saat itu sedang sibukmenghias rumahnyadengan bendera merah putih dan hiasanbercorak merah putih

Pak Purnomo dan anak laki-lakinya terlihat sedang sibukmemasang dan menghias rumahdengan bendera merah putih di halaman depan rumah merakaTak lama kemudian keluar Ibu Imaatau istri dari Pak Purnomo yang membawa minuman dan sedikitcamilan, Bu Ima juga dibantu oleh anak perempuannya. Bu imadan putrinya meletakkan minuman dan camilan diatas dipan yang terbuat dari bambu, yang berada tepat dibawah pohon yang rindang dengan hembusan angin sepoi-sepoisehingga terasasekali sejuknya.

"Pak, istirahat duluedo juga sini nak minum dulu ini jugacamilannya juga dimakan!" Panggil Bu Ima sambil manaruhminuman di atas dipan.

"iyabu sebentar." Jawab Pak Pur dan Edo secara bersamaan.

Mereka pun istirahat sejenak dengan berbincang-bincangsambil menikmati minuman dan camilan yang di bawakan Bu Ima dan Lia.

Anak Pak Purnomo dan Bu Ima keduanya masih dudukdisekolah menengah pertamadan tidak bisa masuk sekolah secaratatap muka di sekolah hanya bisa melakukan pembelajaran darirumah atau kelas online.

"Kenapa dibawa keluar makanannya bu? Ini kan lagi pandemicovid 19 jadi apa apa harus di dalam rumah." Tanya Pak Pursambil menuangkan air dingin ke gelas.

Desa Sukajaya memang dekat dengan kota besar akan tetapi, kasus covid-19 tidak terlalu banyak dan tidak terlalu parah akan tetapi, perlu di waspadai virus sangat mudah menyebar dan tak kenal tempat oleh karena itu lebih baik mencegah dari pada mengobati.

"Gak apa-apa pakini kan cuma kita doang gak kumpul samaorang lain, sekalian mau berjemur sinar mataharikatanya baikjuga dilakukan di masa pandemi ini." Jawab Bu Ima.

"Iyabener kata ibu pak. Lia juga bosen dirumah terus enggakbisa pergi ke sekolahenggak bisa main bareng sama teman-temancuma bisa berkomunikasi lewat handphone aja." LanjutLia.

"Pandemi ini enggak selesai-selesai jadi kegiatan apapundilakukan dirumah termasuk peringatan hari kemerdekaan RI initapi kita harus tetap ambil hikmahnya aja." Lanjut Bu Ima

"Emang apa aja hikmah yang bisa kita ambil?" Tanya Edo.

"Hikmah yang bisa kita ambilbisa kumpul kayak gini kanhubungan antar anggota keluarga semakin eratterus kamusekolah pakai handphone kan jadi teknologi yang kita pakai itugak kita gunakan secara sia-sia. Bayangkan kalau pandemikayak gini terjadi di masa teknologi tidak semaju sepertisekarangkita akan kesulitan dalam mengakses apapun sepertipendidikan ataupun berkomunikasiOleh karena itu kalian harus bersyukur atas perkembangan teknologi sekarang ini."Jawab Pak Pur

"Bener kata bapak, kalian sebagai generasi penerus bangsaseharusnya mengerti perkembangan teknologi dan tahu caramenggunakannya, agar tidak menyalahgunakan teknologitersebutsehingga kalian dapat mempertahankan kemerdekaanIndonesia dengan cara membantu perkembangan teknologiyang berkembang di Indonesia." Sahut Bu Ima

"Oh iyangomong-ngomong penyalahgunaan teknologisekarang kan sedang pandemi jadi banyak orang menggunakanmedia sosial untuk berkomunikasi. Nah, untuk bermedia sosialjuga perlu bijak dalam menggunakannya karena, media sosialbisa mencakup seluruh dunia yang artinya kita bisa terjalindengan negara lain. sebagai pengguna media sosial kita harusbersikap bijak, agar tidak mudah termakan berita palsu sertakita harus bersikap sopan dalam berkomunikasi danberkomentarkarena kita sebagai warga Indonesia tidak inginbukan di pandang sebagai pengguna media sosial yang tidaksopanpadahal warga Indonesia dikenal sebagai warga yang ramah tamah." Jelas Pak Pur.

"Bener juga pakjadi kita sebagai generasi penerus bangsaharus tetap menjaga jati diri bangsa Indonesia. Walaupunsedang dimasa pandemi ini kita harus tetap menjunjung tinggiarti kemerdekaantetap menanamkan jiwa pancasila dalamkehidupandan selalu ingat bahwa bermedia sosial kita jugamembawa nama negarajadi kita harus menjaga sikap kitaingat bahwa sikap kita menjadi penilaian bagi negara lain, apakah kita pantas disebut sebagai rakyat Indonesia yang ramahIntinya kita harus tunjukkan bahwa inilah karakter aslibangsa Indonesia!" Ucap Edo dengan penuh semangatkemerdekaan.

"Iya kakapalagi sekarang era globalisasibanyak budaya luaryang masuk ke Indonesia, jadi kita harus pintar-pintar memilahbudaya yang baik dan buruk serta tidak menghilangkan budayaasli Indonesia." Lanjut Lia

"Era globalisasi ini memang harus kita waspadai. Kita bolehmenyukai kebudayaan negara lain seperti budaya baratkorea, china, jepangdan budaya negara lain yang sedang banyakdigemari di Indonesia yang paling penting adalah  tidakmerusak karakter asli  bangsa dan tetap menomor satukanbudaya asli Indonesia.

Melihat kedua anaknya yang berpikir kritis dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, Pak Pur dan Bu Ima sangat senangkarenamerasa bangga memiliki anak  yang mencerminkansebagai anak yang berpendidikan bukan hanya akademikmelainkan juga berpendidikan moral, karena pendidikan moral lebih pentingbanyak orang yang berpendidikan tetapi memilikimoral yang burukMaka sudah tanggup jawab Pak Pur dan Bu Ima.

"Berpikir kritis memang harus di terapkan sejak dini sebagaipersiapan menghadapi dunia luar seperti era globalisasi ini kitaharus berpikir terlebih dulu sebelum mengambil keputusanapabila keputusan itu cukup berpengaruh dalam hidup kita.Berpikir kritis juga bisa tidak mudah terprovokasi." Ujar Pak Pur.

"Banyak orang yang mementingkan diri sendiri pada masapandemi inikeluar rumah tanpa kepentingantidak mematuhiprotokol kesehatandan tidak mau menerima vaksinpadahalsebelumnya banyak masyarakat yang menginginkan vaksin halini karena banyak dari masyarakat yang terbohongi atau mudahtermakan berita palsu (hoax)." Jelas ibu

"Apabila masyarakat tidak bisa diajak kerja sama makakeadaan akan lama membaikmaka perlu pemerintah bertindakmemberikan sosialisasi kepada masyarakatMasyarakat jugamemiliki hak untuk melaporkan oknum-oknum yang menyalahgunakan entah itu jabatanpekerjaan atau lainnyayang berhubungan dengan covid-19 ini dan berlaku bagi semuakalangan." Ujar Pak Pur dengan rasa prihatin.

"Jadi sekarang kita harus merdeka melawan covid-19 sampaikapan kita harus dijajah oleh virus inisampai kapan korban berjatuhan karena virus ini. kita hanya perlu kesadaran padaindividu masing-masing. "  Tambah Pak Pur.

Bu Ima, Edo, dan Lia pun setuju apa yang dikatakan Pak Pur.

Mereka pun lanjut berbincang-bincang dan menikmati anginsepoi-sepoi dibawah pohon rindang itu. Tak lama kemudiansetelah istirahat untuk beberapa waktu, Pak Pur dan Edo melanjutkan menghias rumah, Bu ima dan Lia membersihkan sisahiasan yang tidak terpakai agar lebih rapi dan bersihkarenamenjaga kebersihan di masa pandemi ini sangat penting. Setelah selesai mereka masuk kedalam rumah dan membersihkan diri karena sudah beraktivitas di luar rumah.

Comments

Popular posts from this blog

JADWAL DAN BAGAN PERTANDINGAN 3X3 COMPETITION

17AN DOELANAN

INIVTASI BASKET SMADA & DOEA 3X3 BASKETBALL COMPETITION 2019