CERPEN KARYA RASYA AULIA (X IPS 3)
Indonesia Tangguh di tengah Pandemi
Pagi menjelang saat seorang gadis yang biasa di panggil Agatha mulai terbangun dari tidurnya. Agenda pagi hari gadis satu iniadalah upacara untuk memperingati Kemerdekaan Indonesia yangke-76.
Agatha adalah salah satu penanggung jawab atau bisa di sebutpanitia dari upacara Kemerdekaan Indonesia yang akandilaksanakan pagi ini. “Tring….tring…”, bunyi ponsel sang gadis yang terus berbunyi, “siapa sih yang nelpon pagi-pagi gini ?” omelnya sendiri pada ponsel nya. Lama tidak ia angkat teleponnya tiba tiba, “cting..” notif pesan dengan nama Raghele muncul“Tha jangan lupa ya nanti jam 9 pas lo harus dateng ke sekolahharus tepat waktu gamau tau.”.
Raghele adalah ketua panitia dari upacara kemerdekaan Indonesia yang ke-76. Dia yang menghandle dan memberi arahan acara keanggota nya. Agatha yang sebal akibat pesan dari Raghele hanyamendengus, ia merasa ini masih terlalu pagi untuk prepare berangkat ke sekolah. “Iyaa Raghele yang ganteng dan baik hati. Ini masih terlalu pagi yaa ntar aja jam 7.30 gue prepare nya santaiaja kan tugas gue sama temen-temen juga udah beres toh”. Balas pesan Agatha untuk Raghele. “oke sip deh”, balas Raghelesingkat, padat dan jelas.
Pukul masih menunjukkan 06.30, masih ada waktu 1 jam untukmenonton variety show kesukaan nya. Agatha tertawa terbahak-bahak karena melihat idol yang ia sukai terjungkal dari kursi yang ia duduki. Oh iya, Agatha itu fans garis keras kpop boyband yang ia sukai adalah BTS dan ENHYPEN. Kembali ke topik waktudemi waktu terus berjalan, Agatha mulai suntuk menonton variety show nya ia akhirnya bangkit dan turun ke bawah untukmengambil cemilan yang sekiranya terlihat oleh matanya.
Setelah kembali ke atas jam sudah menunjukkan pukul 7, iamembuka ponselnya dan memberi pesan untuk Raghele “leleeejemput gue dong, gue gada yang nganter nih hehe.. tadi lupabilang” pesan yang di kirim Agatha untuk Raghele. “Cting..” notifponsel Agatha berbunyi. “Heh.. nama gua tuh Raghele. Nama cakep begini lu panggil lelee dan kalo lu mau gua jemput jam 7.30 harus siap nggak mau tau. Telat sedetik gua tinggal lo.” Bales Raghele di ponsel Agatha.
Agatha dengan buru-buru mandi dan memakai seragam dengantergesa karena pesan Raghele barusan. Agatha turun darikamarnya dan langsung menyambar sarapan secepat mungkin, setelah itu langsung pamit dengan ibunda nya. “Tiin..tiin” bunyiklakson ninja kebanggan Raghele yang di beri nama Jeky.
“Sabar elah.. tuh salim dulu sama bunda cepet”, ucap Agatha pada Raghele. “Pagi bunda Raghele pamit dulu yaa” ucap Raghelepada bunda Agatha. “Iya.. kalian berdua hati-hati ya di jalan, Raghele jangan ngebut inget” ucap bunda Agatha dengan jaritelunjuk mengacung. “Iyaa bunda siap, yaudah Raghele berangkatdulu dah bunda” balas Raghele.
Di perjalanan menuju sekolah dua insan ini menikmatipemandangan dan sesekali di selingi dengan obloran-obrolanringan tentang acara upacara yang akan di laksanakan sebentarlagi. Sesampainya di sekolah tidak lupa mereka berdua memakaimasker dan menjaga protokol kesehatan yang sudah ada.
Di sekolah Agatha hanya bertemu sedikit siswa alias hanya panitiasaja, karena upacara Kemerdekaan saat ini hanya di laksakansecara online dan tidak boleh secara langsung atau tatap muka, di karenakan pandemic yang belum berakhir sampai saat ini. Para panitia pun mulai melaksanakan upacara Kemerdekaan Indonesia yang ke-76.
Selama acara Agatha merasa sedih dan juga senang secarabersamaan karena ia sedih tidak bisa berkumpul dengan teman-temannya dan merasa senang karena Indonesia telah merdekaselama 76 tahun. Setelah upacara berakhir Agatha tidak langsungpulang dulu, ia dan panitia di panggil ke ruangan OSIS terlebihdahulu. “nih diaa anak yang kita tunggu dateng juga”. Ucap Sean ke Agatha. “paan sih yan, lo kira gue presiden apa”. UcapAgatha.
“jadi gini gaes kalian gak boleh pulang dulu, soalnya habis ini adapenyuluhan tentang pandemic di ruang Garuda”. Ucap Raghelesebagai ketua OSIS dan ketua panitia upacara KemerdekaanIndonesia. “ay ay captain laksanakan” Ucap Sean dan anggukansemua anggota panitia.
“lee, ppss.. ppss.. lo dengerin penyuluhannya”. Agatha yang sudahbosan karena sudah 2 jam lebih berada di ruang Garuda. “lo galiatdari tadi gue ngapain ?. Udah tau nulis buat laporan akhir bulan, lo kira gue jualan bakso gitu disini ?”. “ya.. maap gue boring bangetsuwer” jawab Agatha dengan lesu. “mbak yang disana, iyasebelahnya mas ganteng bisa jelasin nggak gimana cara nyamematuhi protocol Kesehatan disaat perayaan HUT RI ke-76 tahun ?”, ucap narasumber yang menunjuk ke Agatha. “Saya pak?” tunjuk Agatha kepada dirinya sendiri dengan kebingungan. “iyakamu silahkan dijawab” balas pak narasumber sambil tersenyum. “mampus lo suruh jawab” ucap Raghele sambil cekikikan di sebelah Agatha.
“Cara mematuhi protocol Kesehatan pada saat pandemic yaitupertama selalu menjaga jarak dengan orang lain, kedua hindarikerumunan, menjaga keberhihan tangan kalua bisa membawahandsanitaizer kemana-mana, ketiga selalu memakai masker disarankan menggunakan dua masker. Masker Kesehatan barumasker kain, dan usahakan untuk merayakan kemerdekaan yang ke-76 tahun usahakan jangan keluar rumah. Tonton saja upacaraHUT RI ke-76 lewat rumah bisa dengan ponsel, laptop, maupuntv. Terima kasih”. “baik luar biasa sekali atas penjelasannya terimakasih telah mau menjawab silahkan duduk Kembali”.
Acara pada ruang Garuda pun selesai. “Eh penjelasan lo tadibagus juga tuh gih tulis di journal sana” ucap Raghele pada Agatha. “Enak banget lo nyuruh, emang gue babu lo” balasAgatha dengan sarkas.Mereka berdua pun siap-siap untuk pulang. “Eh tha anti speech lo yang di ruang Garuda gua ambil buatjournal bulanan ya hehe ntar gua traktir soto ayam mang Agus” Ucap Raghele sampil tersenyum lebar memperlihatkan deretangigi nya. “Deal ya.. awas lo bohong” jawab Agatha.
Soto mang Agus udah di depan mata dua insan ini, pas mau pesen“eh neng katanya covid lagi parah banget ya sampai-sampai harusmenaati protocol Kesehatan dari pemerintah ?” tanya mang Agus kepada Agatha. “Iya nih mang, bener banget saya aja yang awalnya mau masuk sekolah offline diundur terus nih sedih deh” jawab Agatha dengan sedikit sedih. “iyanih mang, perayaan HUT RI ke-76 aja harus lewat via zoom online” tambah Raghele. “Iya juga sih kang penjualan saya akhir akhir ini juga menurun karenadampak pandemic” jawab mang Agus.
Setelah kita menyimak beberapa percakapan di atas, dapat kitasimpulkan bahwa menaati protokol Kesehatan sangat penting bagidiri sendir maupun orang lain, dan kita bisa mengetahui seberapabesar dampak pandemic ini terhadap ekonomi masyarakat maupunterhadap system pembelajaran siswa di Indonesia. Maka dari itumari kita bangun Indondonesia sehat dengan cara mematuhiprotokol Kesehatan dan tetap dirumah aja.
Stay Safe, Stay Healty, and Stay With me😊
Terimakasihh……
Comments
Post a Comment